Pagi yang sejuk dengan hembusan angin sepoi-sepoi, 4 sekawan siswa SMP N 5 yang sedang
membersihkan halaman depan kelas mereka. Mereka tampak sangat ulet membersihkan
halaman kelas mereka dengan sapu lidi ditangan
mereka. Mereka menyapu dan tak membiarkan sehelai daun yang tertinggal.
Mereka adalah Rani, Cindy, Ari dan Gilang. Cindy adalah Siswa yang cukup aneh,
setiap hari ia selalu memakan permen, entah permen apa itu.
“Kita bagi tugas aja, biar lebih
cepat selesai, “ usul Cindy.
“ide bagustuh, “jawab Ari”
Rani sama Gilang memberishkan
halaman kelas yang bagian belakang, sementara aku dan Ari membersihkan halaman
bagian depan,”kata Cindy.
“Aku protes, aku tidak mau sama
Rani, aku sama Cindy aja,”bantah Gilang secara tiba-tiba.
“ya sudah, kamu sama aku,”jawab Cindy.
Rani dan Ari sudah hamper selesai
membersihkan halaman belakang, sementara Cindy dan Gilang tampaknya masih lama
untuk selesai. Karena Gilang hanya duduk sambil mengoceh tanpa membantu Cindy,
sehingga membuat Cindy marah”kamu ini loh, bantuin aku donk” bentak Cindy.
“Ah…. ayolah jangan marah seperti
itu Cindy,”jawab Gilang.
Rani melihat Cindy yang kelelahan
, akhirnya membantu Cindy dan memerintahkan Gilang untuk pergi,” sudah lah
Gilang, kamu pergi saja biar aku yang membantu Cindy.”
“Ah … Rani, kenapa kamu
mengganggu saja,”jawab Gilang”
Mendengar ucapan Gilang, Rani
kaget. “Apaa????”
“Oh bukan apa-apa, lupakan saja,
“kata Gilang.
Bell berbunyi 3 kali, pertanda jam pelajaran akan
segera dimulai, untung saja Rani dan Cindy telah selesai. Mereka masuk ke kelas
bersama-sama. Cindy disamping Rani. Sebelum guru masuk , mereka
berbincang-bincang dahulu.
“Ran, kenapa sih Gilang itu
nyebelin banget?? “Tanya Cindy.
“Mungkin Gilang suka sama kamu,
Sin,”jawab Rani
“ IiiiiHH, jangan sampe dech,
“kata Cindy
“Loh kenapa, Gilang-kan ganteng,
baik lagi,”kata Rani
“tapi Gilang itu bikin aku kesel
terus,”kata Cindy. Baru saja Rani ingin berbicara guru sudah masuk ke kelas dan mereka mengakhiri
perbincangan mereka.
Bell berbunyi tanda istirahat,
saat itu Cindy dan Rani ingin kekanting. Cindy bangkit dari kursinya, tapi Cindy
tersandung rok temannya yang panjang, hamper saja Cindy terjatuh tapi untungnya
ditahan oleh Gilang, seperti dalam cerita fiksi, hati Cindy berdegup 2 kali
lebih cepat dari biasanya. RAni yang melihat itu berkata “Owgh, seperti dalam
cerita dongeng saja”.
Cindy yang menyadari itu langsung
berdiri dan mengucapkan terima kasih pada Gilang. Wajah Cindy memerah, Cindy
langsung menarik tangan RAni lalu menuju ke kantin.
“Kau kenapa si Cindy?” Tanya Rani.
“Aku gak apa-apa kok,”jawab Cindy
“Aku tau, pasti hatimu sedang
berdegup kencang karena tadi, iya kan??!” kata Rani yang sedang menggoda Cindy.
“Mana mungkin aku tuh benci sama
Gilang,”bantah Cindy
“Cindy…. Cindy benci sama cinta
tuh beda tiis loh,”kata Rani
“arg, aku mengaku dech, walaupun
Gilang itu membuatku kesal, tapi dia tuh bikin aku salah tingkah mulu, “kata
Cindy.
Saat di Kantin Cindy membeli
beberapa permen, lalu sebagian permen itu ia berikan pada Rani dan ia makan
sisanya. Ia simpan di kantong sakunya, tiba-tiba Cindy yang sedang berjalan di
tabrak oleh Gilang “aduh Gilang, kalo jalan itu lihat-lihat donk!”bentak Cindy.
“iya maaf Cin,”jawab Gilang
sinkat.
“Gilang melihat Rani sedang
mengunyah permen
“Eh Ran, bagi Donk permennya”
“aku aja dapat dari Cindy, “kata
Rani.
“Kamu mau, tunggu sebentar
ya”seru Cindy
Cindy mengambil permen dari
sakunya, dan ia memberikan permen kepada Gilang dan permen itu bertulis KAMU
NYEBELIN di belakang kemasan. Gilang hanya tersenyum saat membanyanya. Rani dan
Cindy pergi meninggalkan Gilang.
Akhirnya bell berbunyi lagi hari
ini, mereka pualng sedikit lebih awal, Cindy tiba-tiba melesu karena ia tak
bias melihat Gilang lagi.
Cindy tiba dirumah, Cindy
langsung menuju kamar, ia merebahkab tubuhnya diatas kasur yang empuk. Matanya
sesaat terpejam, di bayangkannya hanya ada Gilang, Gilang, dan Gilang..
“ah kenapa anak itu selalu
menggangguku, bahkan saat ia tak dihadapan, masih saja menggangguku, “gumam
Cindy.
Keesokan harinya, seperti biasa
Cindy duduk dikursinya, betapa terkejutnya dia melihat Gilang yang duduk
disampingnya sedang terluka, lalu Cindy bertanya.
“Gilang Itu kenapa?”
“ah bukan masalah besar”
“ini gara-gara aku main bola kaki
sore kemarin”
“Harusnya hari ini kamu tidak usah
sekolah, agar kamu bias istirahat”
“aku bosan dirumah, lagi pula di
rumah sepi, gak ada oaring, kalau di sekolah bias ketemu kamu.”
“ah Gilang, kamu bias saja, aku
jadi malu”
“Gak apa-apa kan aku memuji kamu”
“iya gak apa-apa, tunggu sebentar
ya…!”
Cindy mengambil sesuatu di
tasnya, ternyata sebuah permen yang ia beli
waktu di jalan menuju sekolah. Ia memberikan permen itu yang bertuliskan CEPAT SEMBUH YA di belakang
kemasannya. Ternyata bukan hanya Cindy yang memberikan permen, Gilang juga
memberikan permen kepada Cindy dan bertuliskan TERIMA KASIH.
Mereka berdua tampak sangat
kompak, mereka sama-sama membawa permen padahal sebelumnya tidak pernah
janjian.
Cindy dan Gilang memang sering
bertengkar, namun kali ini mereka bias akur.
Karya :
Lisa Damayanti Kelas VIII.A
0 comments:
Post a Comment