“Hey! Aku bisa jantungan karena Kamu tahu!”. Ucap Chintya dengan
wajah penuh dengan rasa kaget.
“He...he..he..Sorry Aku khawatir tahu!”. Ucapku sambil senyum
– senyum.
“Huh! Ampun deh! Lari Lo kalau panik luar biasa kenceng udah
kayak Pelari Profesional aja!”. Ucap Indah.
“Sorry Indah! Jangan marah donk! Cantik he..he..he...”. Ucapku
sambil mencubit pipi Indah yang sangat tembem + lembut serta kenyal seperti
agar - agar.
“Adaw! Terserah lo deh!!”. Ucap Indah yang sudah naik darah.
“Oh iya! Bagaimana keadaanmu?”. Tanyaku pada Chintya.
“Sudah sehatan nih!”. Ucap Chintya.
“Alhamdulillah...syukur deh!”. Ucapku bersyukur.
*SKIP*
Akhirnya kami berdua pulang ke rumah...
“Huh! Hari ini berjalan dengan baik”. Ucapku pada Chintya
sambil meletakkan tasku di kursi belajar.
“Yah! Lumayan baik untukmu!!”. Ucap Chintya sambil tiduran di
kasurnya .
“Sudahlah... berpikir Positif saja! He...he..he...”. Ucapku menasihati
Chintya sambil terkekeh.
“Lagian kenapa sih mereka tidak pernah ditegur oleh Guru?”.
Tanya Chintya.
“Entahlah! Aku tidak tahu”. Jawabku sambil mengangkat bahu.
“Ah! Capek Aku! Mending Aku tidur Ah!”. Ucap Chintya sambil
menutup matanya.
“Ye......! Tidur aja huh!!”. Ucapku sambil melempar bantal ke
arah wajah Chintya.
“Au ah! Capcai deh!”. Ucap Chintya.
Lalu Mama memanggil Aku dan Chintya...
“Citra...Chintya...makan siang dulu!”. Ucap Mama.
“Iya! Ma!”. Jawabku.
Aku pun mencoba membangunkan Chinya...
“Chintya! Bangun!! Dasar tukang tidur!”. Ucapku berusaha
membangunkan.
“Hey! Aku lelah! Bolehkan Aku beristirahat sebentar?”. Ucapnya
sambil menutup wajahnya dengan bantal Hello Kitty kesayangannya.
“Terserah Kamu saja deh!!”. Ucapku berlalu meninggalkannya
tidur pulas dengan bantalnya.
Aku langsung
menuju ruang makan karena perutku yang sudah lapar tak tertahankan. Terlihat
Mama yang sedang menyiapkan makan siang.
“Mama! Makan siang kita apa?”. Tanyaku manja.
“Makan ini!”. Jawab Mama memperlihatkan masakan
kesukaanku yaitu, soto ayam dan sop ayam
buatan Mama.
“Hore!!! Soto!” Ucapku senang
dengan masakan Mama.
*SKIP*
Keesokan harinya
Dinda datang menemuiku.Aku tidak tahu apa alasan ia datang
menemuiku. Kira – kira apa yang akan dikatakan oleh Dinda?
Bersambung...
Karya : Mardhotillah fathona
tuzzahra