Monday, April 11, 2016

Si Pelupa ( bagian 10)



“Hey! Aku bisa jantungan karena Kamu tahu!”. Ucap Chintya dengan wajah penuh dengan rasa kaget.
“He...he..he..Sorry Aku khawatir tahu!”. Ucapku sambil senyum – senyum.
“Huh! Ampun deh! Lari Lo kalau panik luar biasa kenceng udah kayak Pelari Profesional aja!”. Ucap Indah.
“Sorry Indah! Jangan marah donk! Cantik he..he..he...”. Ucapku sambil mencubit pipi Indah yang sangat tembem + lembut serta kenyal seperti agar - agar.
“Adaw! Terserah lo deh!!”. Ucap Indah yang sudah naik darah.
“Oh iya! Bagaimana keadaanmu?”. Tanyaku pada Chintya.
“Sudah sehatan nih!”. Ucap Chintya.
“Alhamdulillah...syukur deh!”. Ucapku bersyukur.
*SKIP*
Akhirnya kami berdua pulang ke rumah...
“Huh! Hari ini berjalan dengan baik”. Ucapku pada Chintya sambil meletakkan tasku di kursi belajar.
“Yah! Lumayan baik untukmu!!”. Ucap Chintya sambil tiduran di kasurnya .
“Sudahlah... berpikir Positif saja! He...he..he...”. Ucapku menasihati Chintya sambil terkekeh.
“Lagian kenapa sih mereka tidak pernah ditegur oleh Guru?”. Tanya Chintya.
“Entahlah! Aku tidak tahu”. Jawabku sambil mengangkat bahu.
“Ah! Capek Aku! Mending Aku tidur Ah!”. Ucap Chintya sambil menutup matanya.
“Ye......! Tidur aja huh!!”. Ucapku sambil melempar bantal ke arah wajah Chintya.
“Au ah! Capcai deh!”. Ucap Chintya.
Lalu Mama memanggil Aku dan Chintya...
“Citra...Chintya...makan siang dulu!”. Ucap Mama.
“Iya! Ma!”. Jawabku.
Aku pun mencoba membangunkan Chinya...
“Chintya! Bangun!! Dasar tukang tidur!”. Ucapku berusaha membangunkan.
“Hey! Aku lelah! Bolehkan Aku beristirahat sebentar?”. Ucapnya sambil menutup wajahnya dengan bantal Hello Kitty kesayangannya.
“Terserah Kamu saja deh!!”. Ucapku berlalu meninggalkannya tidur pulas dengan bantalnya.
          Aku langsung menuju ruang makan karena perutku yang sudah lapar tak tertahankan. Terlihat Mama yang sedang menyiapkan makan siang.
“Mama! Makan siang kita apa?”. Tanyaku manja.
“Makan ini!”. Jawab Mama memperlihatkan  masakan  kesukaanku yaitu, soto ayam dan sop ayam  buatan  Mama.
“Hore!!! Soto!” Ucapku senang  dengan  masakan  Mama.
*SKIP*
Keesokan  harinya Dinda  datang  menemuiku.Aku tidak tahu apa alasan ia datang menemuiku. Kira – kira apa yang akan dikatakan oleh Dinda?
   Bersambung...
Karya : Mardhotillah fathona tuzzahra

0 comments:

Post a Comment