Pagi
itu Risti memasuki gerbang sekolah bersama beberapa temanya, tiba-tiba rambut
Risti ada yang menariknya,”aduh”keluh Risti ternyata yang menarik rambut Risti
adalah Risky, siswa kelas 3 jurusan akutansi, Risti biasa memanggilnya dengan sebutan kak
Risky,karna Risti baru kelas 2. Risky menghampiri Risti untuk sesuatu hal yang
pribadi,mereka bercerita cukup lama,sehingga Risti ditingalkan oleh
teman-temannya
“Risti,boleh
enggak kakak minta nomor ponselmu.?”tanya Risky
“untuk
apa kak”tanya Risti
“tidak
untuk apa-apa sih”jawab Risky
“oh,nanti
aku tuliskan dikertas, tapi istirahat nanti saja aku memberikannya pada kakak”
kata Risti
“ya
sudah,kakak ke kelas dulu ya”
“ok”jawab
Risti singkat
Dengan
hati yang girang Risti menuju kelas nya, tiba-tiba ada sahabat Risti yang amat jahil
namanya Salsa,Risti saja dibuat terkejut sarna Salsa.Risti menceritakan semua
tentang kak Risky pada Salsa
“sa,tadi
kak Risky meminta nomor ponselku loh” kata Risti
“enggak
nanya”jawab Salsa dengan acuh
“ah
Salsa,ayolah aku ingin bercerita padamu”kata Risti sedikit marah
“iya-iya,ceritakanlah,aku
akan mendengarkan”kata Salsa
“tadi,kak
Risky menghampiriku,lalu meminta nomor ponselku
“lalu,kau
berikan??”tanya Salsa
“aku
akan memberikannya pada jam istirahat nanti,kau temani aku ya menjenguk kak Risky”pinta
Risti
“iya”jawab
Salsa singkat
Bel
berbunyi,pertanda istirahat, dengan terburu-buru Risti membereskan bukunya dan menarik
tangan Salsa
“Risti
nanti dulu, aku mau membereskan buku ku dulu.!!”kata Salsa dengan marah
Risti
membantu Salsa membereskan buku nya,tapi Risti memasukan buku Salsa ke dalam
tas nya tanpa menyusun nya dulu,hal itu membuat Salsa marah,Salsa kan orang
yang sangat rapi
“Risti,minta
saja temani orang lain,aku tidak mau”bentak Salsa,
Ternyata
dibalik sikap jahil Salsa itu juga bisa serius.
“iya
sa,aku minta maaf”kata Risti.
Akhinya
selesai juga Risti dan Salsa membereskan buku,dengan kuatnya Risti menarik
tangan Salsa,
“pelan-pelan
Risti nanti kita terjatuh”kata Salsa
“tak
ada waktu lagi,nanti bel berbunyi”kata Risti
Akhirnya
tiba juga sampai juga didepan kelas kak Risky, Risti
memerintahkan Salsa untuk memanggil kak Risky
“sa,tolong
ya pangilkan kak Risky”
Karena
Risti telah memohon kepada Salsa,akhirnya Salsa memenuhi permintaan Risti.
“baiklah,untuk
temanku yg baik,,Risti”
“kak
Risky keluar sebentar,ada sesuatu hal”teriak Salsa
Risky
pun keluar dari kelas nya
“hem,ada
apa Salsa?”tanya Risky
“itu
Risti kak” jawab Salsa singkat
“ada
apa Risti??”tanya Risky
“ni
loh,yang kita bicarakan pagi tadi”jawab Risti
“hah
pagi tadi,,memangnya kita bicara apa??”tanya Risky seolah tak tau
Teman-teman
Risky yang melihat dan mendengar hal itu,sontak saja tertawa terbahak-bahak.Risti
merasa malu karna telah di tertawakan oleh kakak kelasnya sendiri.tanpa pikir
panjang sambil menangis Risti mengajak Salsa pergi meninggalkan Risky
“sudahlah
Salsa,tidak ada guna nya kita disini,lebih baik kita pergi”
Salsa
tercengang,dalam hati Salsa menggerutu “ he dasar,tadi maksa-maksa aku untuk
ikut,sampe-sampe buku ku jadi rusak sekarang dengan mudahnya dia mengajakku
pergi,kalau saja dia bukan temanku,sudah ku bentak-bentak dia didepan orang
banyak’’begitulah runtuk Salsa sambil berjalan.
Risky
tak pernah menyangka semuanya akan jadi seperti ini,padahal Risky hanya ingin
memberi kejutan pada Risti.
Risti
duduk termenung sendirian di mejanya,ia menangis mendengar ucapan Risky yg
telah menyakitinya,,perasaannya campur aduk antara benci,sedih,marah,bahkan
kesal karna saat ia sedih temannya malah menghilang entah kemana.tapi Salsa
memang sedang masa pendekatan dengan siswa kelas 2 jurusan ipa
Risti
masih saja duduk di bangkunya sambil menutupi wajahnya yang basah oleh air
mata,dan yang membuat Risti semakin kesal adalah perilaku Salsa yang pergi
entah kemana,.ya kemana lagi kalu bukan ke perpustakaan,karna di perpustakkan
ada cowok kelas 2 Ipa yang sedang mencari buku dan cowok itu lah yang selama
ini di idam-idamkan Salsa.
Ketika
bel berbunyi 3 kali,Risti pulang terlebih dahulu tanpa menunggu Salsa,tapi untungnya
Salsa dapat mengejar langkah Risti yang cepat.sepertinya Risti masih kesal
karna kak Risky tadi.
“ris,kamu
tumben-tumben amat gak mau bareng aku”tanya Salsa membuka pembicaraan.
“maaf
Sal,masalahnya aku masih kesal sama kaka Risky tadi”jawab Risti
“udah
deh Ris,berenti ngomongin kaka Risky mulu,banyak kali cowok lain yang
mau
dibahas,nggak usah dia donk!”cetus Salsa
“lho..?konapa
kamu yang sewot,kan seharusnya aku yang marah sama kak Risky
bukan
kamu” kata Risti
“maaf
ris,abisnya aku sebel banget sama RISKY,kan dia udah bikin temen aku
jadi
nangis”
“alah,itu
sih gak apa-apa kali”jawab Risti
“ok-ok
mending skarang kita bicarain soal cowok kelas 2 ipa aja,tadi
diperpustakkaan aku ketemu dia
lho,aduh ganteng banget dech dia,udah tinggi,lucu,mudah bergaul lagi,tipe aku
banget tau gak sih”jelas Salsa panjang lebar.
“udah
tau namanya belom.?”tanya Risti
“udah,namanya
Edy”
“wah,hebat
banget ya kamu,gimana sih Sa caranya supaya bisa PD kayak gitu?”
“ah,cuman
berani aja lah”
“ajarin
aku donk,supaya aku bisa beraniin diri buat bicara sama kak Risky”
“alah,engapain
sih banyak kali cowok lain kenapa harus dia?”
“aku
cuman pingin tau kenapa kak Risky kayak gitu sama aku?”
“ya
udah teserah kamu aja dech,mau ikut enggak aku mau ke kelas 2 ipa?”
“engapain?”
“mau
balikin buku nya Edy…hehehe”
“kalian
udah saling pinjeman buku?”
“enggak
sih,tadi pas di perpustakaan buku nya
Edy ketinggalan dan aku yang nemuin, jadi sekarang aku mau balikin buku nya sama
dia, pasti dia lagi cariin”
“alaaah modus kamu Sa. Bilang aja mau ketemu Edy,iya kan?”
“iya
sih,ya udah dah Risti”
Salsa
melesat dengan cepatnnya meninggalakan Risti menuju kelas 2 ipa,di koridor Salsa
berjalan sambil tersenyum sendiri dan Langkah kaki Salsa terhenti saat dia melihat Risky dan
Sarah. Salsa melihat dengan seksama apa yang mereka lalukan
“lho
itu bukanya Risky cowok yang sesalu dibicarain sama Risti dan itu bukan nya
Sarah anak kelas 2 ipa?”
Salsa
kembali berjalan menuju kelas 2 IPA namun langkah kaki Salsa cukup pelan karna Salsa
masih berusaha mencerna apa yang barusan di saksikan. Akhirnya tiba lah Salsa di depan pintu kelas 2 ipa, dan tanapa di
cari, Edy muncul di belakang Salsa.
“eh
Salsa, mau cari siapa sa?”
“cari
siapa ya?”
“cari
cowok nya ya?”
“enggak
lah, kamu tu seneng banget bikin aku jengkel”
“ya
kan cuman becanda aja sa,jadi kamu mau cari siapa?”
‘aku
cari kamu”
“hah,kamu
becanda ya, buat apa cari aku?
“nih
buku kamu, tadi ketinggalan di Perpus”
“makasih
ya Sa, kamu baik dech”
“iya
lah”
“Edy,sarah
itu satu kelas kan sma kamu?”
“iya,kenapa?”
“dia
itu ada hubungan apa sih sama Risky kelas 3 jurusan akutansi”
‘kamu
gak tau ya,mereka kan pacaran”
“hah,pacaran”
“iya
lah,kamu kenapa?cemburu?”
“ih
enggak lah,buat apa cemburu sama dia,”
Tanpa
mereka sadari Risti telah mendengar semua percakapan mereka
“apa,mereka
pacaran?”
“eh
Risti, siapa yang pacaran?”
“udah
deh Sa kamu gak udah pura-pura gak tau kayak gitu,aku udah denger semua nya”
Tanpa
pikir panjang Risti meninggalkan Salsa dan Edy menuju kelas nya.
“eh
Ris, tungguin donk, bye Edy”
“tunggu
Sa, minta nomor penselmu donk”
“Nanti
aja pas pulang sekoalh, sekarng lagi darurat nih”
“ok
yau udah”
Salsa
berlari mengejar langkah Risti
“udah
Ris jangan nangis”
“ih
ngapain aku nangis buat cowok playboy kampung kaya gitu”
“wih, cepat banget
move on nya nih”
“kamu
apaan sih Sa,”
“ya
udah lah lupain aja tuk cowok, dunia nih luas kok masih banyak cowok yang lebih dari
dia’
‘nah betul banget
tu sa”
Semenjak
hari itu Risky dan Risti tak pernah bertemu lagi walaupun sering
berpapasanan.dan nampaknya hubungan Salsa dan Edy semakin dekat saja. Ya….. kemana lagi
kalau bukan ketemuan di perpustakaan. Tapi dampak nya Salsa jadi rajin keperpustakaan
ya walaupun gak minjem atau baca buku sih, tapi kan lumayan
lah nambah-nambah daftar pengunjung perpustakaan he…he..he… dan semakin hari
Salsa dan Risti makin lengket aja, kemana-mana selalu berdua, mereka selalu
berbagi dan saling mengerti, tapi jangan sampe dech saling berbagi cowok, bisa gawat tu….hehehe…
Karya : Lisa Damaiyanti
Kelas : IX.C