Karya: Shandy Surya
Di atas keramik tak berpatok itu,
Ingin kutulis namamu bersama luka di jariku
Mataku tidak buta, fikiranku masih jernih
Tuk mengenang peristiwa di jumat legi 27 Oktober 1995
Nafas terakhir datang menjadi ajal
Tinggal aku sendiri dan lekas pulang
Mengambil gelar dan piagam darinya
Jiwa di dunia yang hilang, jiwa sayang
Bangkitkan luapan bualan senja
Di batu perpisahan
Ingatkan dikau dalam kuburan dangkal
Kedinginan menjadi tulang
Ingat saja aku dengan segala yang baik tentangku
Dan sayangku yang abadi
Kan kutunggu kau mengulurkan tangan,
Ke angkasa
Tarian menyambut, ikut belasungkawa
Dan esok aku datang menghadap,
Memberi sujud kepada Nya
Ingin kutulis namamu bersama luka di jariku
Mataku tidak buta, fikiranku masih jernih
Tuk mengenang peristiwa di jumat legi 27 Oktober 1995
Nafas terakhir datang menjadi ajal
Tinggal aku sendiri dan lekas pulang
Mengambil gelar dan piagam darinya
Jiwa di dunia yang hilang, jiwa sayang
Bangkitkan luapan bualan senja
Di batu perpisahan
Ingatkan dikau dalam kuburan dangkal
Kedinginan menjadi tulang
Ingat saja aku dengan segala yang baik tentangku
Dan sayangku yang abadi
Kan kutunggu kau mengulurkan tangan,
Ke angkasa
Tarian menyambut, ikut belasungkawa
Dan esok aku datang menghadap,
Memberi sujud kepada Nya
0 comments:
Post a Comment