“pemuja rahasia”
Cerpen karya:
“Damara salsabilla”
Hallo teman teman.., perkenalkan namaku NABILA DWI LAKESHA biasa dipanggil NABIL. Umurku 13 tahun aku
bersekolah disuatu sekolah negri, aku kelas VIII. Aku punya sahabat namanya
RANUM DWI DININGRAT. Dia keturunan jawa. Gak heran kalau namanya DININGRAT. Dia
itu gadis yang cantik,manis,baik,pintar,..ehm...apalagi ya... pokoknya perfect
lah. Bisa dibilang “THE PERFECT GIRL” tapi dia punya kebiasaan yang suka bikin
aku kesel sama dia. Yaitu selalu menyembunyikan masalahnya. Padahalkan aku
keepoo banget orang.... hehehe....
“nabil...” panggil ranum dengan volume suara yang keras
“ada apa sih teriak teriak.. malu tau..!!!!” ucapku dengan kesal.lalu dengan
santai dia menjawab..
“ihh.. ranum gak usah emosi gitu, aku itu cuman mau
bilang sama kamu kalau aku...............”
“kenapa emang kamu.. mau jajan??,atau mau izin
ketoilet??”
“bukanlah.. enak banget ya... kamu ngejekin aku”
“hahaha...iyaiya emangnya kenapa??”
“aku suka sama....................”
Teng....teng....teng......
“yah....lonceng masuk maaf ya... gak bisa aku kasih tau
sama kamu.. bye....”
Seketika ranum langsung masuk kelasnya. Kesel sih
sebenernya sama dia itu
“bilang aja gak mau kasih tau..”
Ucapku dengan kesal. Aku pun pergi menuju kekelasku yang
tak jauh dari kelas ranum. Tepatnya disamping kelas ranum. Sepanjang jam
pelajaran aku selalu teringat apa yang dikatakan ranum pagi tadi.tanpa
kusadari.....
“nabila....”
Teriak seseorang yang tanpa kusadari memerhatikanku
sedari tadi.
“apaan sih rasti...gak lucu tau!!”
Omelku tanpa menoleh kearah orang yang memanggilku tadi.
“nabila..”
“apaan.....la.....gi.. eh.. bu teti..”
Aku pun terkejut ternyata orang yang memanggil namaku
sedari tadi bukanlah teman sekelasku rasti. Tapi melainkan.... bu teti. Guru biologi
yang paling pemarah. Akibat kejadian itu.. aku pun dipanggil keruangan BK
(kalau sma BP).
“nabila dwi lakesha”
Kata ibu sharma dengan lembut kepadaku.
Aku pun hanya tertunduk karena malu. Maklum saja ini
untuk pertama kali aku masuk ruang BK. Dan untuk masalah yang pertama kalinya.
“kenapa bisa kesini nabil.. kamu kan gak pernah kesini
sebelumnya???”
Tanya bu sharma. Aku pun menjawabnya dengan nada
ketakutan
“gi...gi..gini bu...anu...”
“gini kenapa??? Anu apanya???”
Jawab bu sharma sambil sedikit tertawa
“gak usah takut kok.. kamu disini gak bakalan digigit
kok.. percaya deh sama ibu..kamu bicara aja kenapa kamu gak belajar tadi..???”
Lalu aku menarik panjang napasku lalu aku pun memulai
semuanya.
“gini bu...........”
Aku pun menjelaskan semuanya dari start sampai finish
“gitu bu ceritanya”
“oh... gitu.. lalu kenapa kamu sampai gak merhatikan bu
teti.. kamu kan tau bu teti kalo marah... bisa ancur tuh kelas....”
“hahaha ibu bisa ajaa...”
“hehehe”
Aku hanya membalas dengan senyuman
“lain kali jangan diulangi ya.... kalau kamu penasaran
kamu tanya dong sama ranum.. jangan dipikirin. Entar gila kamu jadinya..”
“iya bu”
“ya sudah.. kamu boleh keluar kok dari ruangan ini”
“iya bu.. terima kasih”
“iya.. sama sama”
Aku langsung bergegas mencari ranum setelah keluar dari
ruangan BK. Dan akhirnya aku melihat ranum sedang duduk sendiri didekat
lapangan sambil melamunkan sesuatu.
“ranum..”
Panggilku memecahkan lamunan ranum.
“ih.. kamu kebiasaan deh.. kenapa???”
“gak kenapa kenapa kok”
Oh gitu ya..”
“iya.. oh iya.. btw kamu suka sama siapa num ??”
“gak suka sama siapa siapa kok”
“bo’ong, ranum.. kamu itu gak bisa bo’ong. Jadi apa
susahnya sih jawab jujur aja”
“tapi....”
“tapi apanya??”
“tapi... aku takut bilangnya sama kamu”
“ya udah deh.. kalau kamu emang gak mau ngasih tau
gakpapa kok”
“eh.. kamu ngambek ya.. jangan dong.. iyaiya aku kasih
tau..”
“nah gitu dong”
“sebenarnya aku suka sama zaim akbar senior kita..”
“apa....???!?!?!?!?”
“tuh kan aku takutnya kamu marah..”
“gak kok aku gak marah. Aku cuman kaget aja dengernya”
“tapi kamu gak boleh kasih tau siapa siapa ya..”
“iyaiya tenang aja kok.. aman...”
“makasih nabil.. you are my best friend”
“iyaiya thank ya..”
“urwell.. btw kenapa kamu dipanggil ke BK ??”
“gakpapa kok”
“oh gitu ya”
“iya”
Dan lonceng masuk pun berbunyi.
Sejak kejadian itu. Aku sering melihat ranum pergi
kekelas 9. Awalnya aku gak curiga. Tapi...., lama lama aku pun merasa curiga.
dan aku pun berniat untuk memata matainya. Ternyata ranum adalah penuja rahasia
zaim akbar. “ranum..” panggilku “eh.. na.. nabil..” jawab ranum gugup “kamu
kenapa jadi pemuja rahasia..??. kalau kamu suka sama dia. Kenapa gak langsung
dibilang aja sama dia” nasihatku kepada ranum “aku takut bil.. aku malu..
mangkanya yang bisa aku lakuin cuman bisa jadi pemuja rahasia dia aja..” jelas
ranum sambil menangis dan berlari meninggalkanku. Tapi.., betapa terkejutnya
ranum ketika melihat seseorang yang dihadapannya. Dia adalah zaim dan teman
temannya. Lalu aku pun menyadari kenapa ranum tidak mau menceritakan
masalahnya. Karena yang dia takutkan adalah masalahnya dia ketahui oleh banyak
orang. Seperti masalah dia menyukai zaim.
“ranum”
Panggil zaim. Aku terkejut dan tak menyangka bahwa zaim
akan memanggil ranum.
“jadi yang selama ini yang selalu meletakkan bunga mawar
kemejaku adalah kamu..?!?!?!. kenapa kamu gak bilang aja kamu suka sama aku..”
“aku takut kak..”
Jawab ranum
“kenapa harus takut.. aku juga suka sama kamu..”
Betapa terkejutnya aku mendengar semua itu. Aku tak
menyangka bahwa zaim yang cuek menyukai sahabatku yang feminim seperti ranum.
Oh..my..gat... OMG
Keesokan harinya.. aku dan ranum datang kesekolah
bersama. Ketika sampai dikelas. Aku dan ranum terkejut melihat dimeja ranum
banyak sekali bunga mawar. Lalu aku ranum pun berjalan keluar mencari siapa
yang meletakkan bunga mawar dimeja sahabatku ranum. Tiba tiba teman teman kami
yang lain memberikan ranum setangkai bunga mawar. Semakin banyaknya teman teman
memberikan bunga kepada ranum. Semakin banyak pula bunga yang dipegang oleh
ranum. Hingga aku ikut ambil alih
membawakan mawar ranum.
Teman teman yang lain pun menunjukkan arah kesuatu tempat
kepada ranum. Dan tempat sendiri adalah taman yang ada disekolahku.
“suprise.....” teriak teman teman zaim serta orang orang yang ada ditaman. “ini
khusus buat ranum”. Kata zaim sambil berjalan kearah ranum. Wajah ranum pun
memerah. “ranum... mau gak kamu jadi pacar aku..????” ucap zaim. Ranum pun
langsung memasang muka sedih dan menjawab....
“maaf... aku gak bisa.....”
Semua terdiam dan Aku pun hampir merasa kecewa mendengar
apa yang diucapkan oleh ranum. Dan tiba tiba....
“gak bisa nolak maksudnya”
Sambung ranum sambil menebar senyuman kepada zaim.
“jadi kamu mau???”
Tanya zaim sekali lagi
“iya aku mau...”
Dan akhirnya.... ranum yang awalnya hanya menjadi pemuja
rahasia zaim. Kini menjadi pacar zaim.
JJJ
selesai JJJ