Monday, September 21, 2015

PEMUJA RAHASIA


“pemuja rahasia”
Cerpen karya:
“Damara salsabilla”
Hallo teman teman.., perkenalkan namaku NABILA DWI LAKESHA  biasa dipanggil NABIL. Umurku 13 tahun aku bersekolah disuatu sekolah negri, aku kelas VIII. Aku punya sahabat namanya RANUM DWI DININGRAT. Dia keturunan jawa. Gak heran kalau namanya DININGRAT. Dia itu gadis yang cantik,manis,baik,pintar,..ehm...apalagi ya... pokoknya perfect lah. Bisa dibilang “THE PERFECT GIRL” tapi dia punya kebiasaan yang suka bikin aku kesel sama dia. Yaitu selalu menyembunyikan masalahnya. Padahalkan aku keepoo banget orang.... hehehe....
“nabil...” panggil ranum dengan volume suara yang keras “ada apa sih teriak teriak.. malu tau..!!!!” ucapku dengan kesal.lalu dengan santai dia menjawab..
“ihh.. ranum gak usah emosi gitu, aku itu cuman mau bilang sama kamu kalau aku...............”
“kenapa emang kamu.. mau jajan??,atau mau izin ketoilet??”
“bukanlah.. enak banget  ya... kamu ngejekin aku”
“hahaha...iyaiya emangnya kenapa??”
“aku suka sama....................”
Teng....teng....teng......
“yah....lonceng masuk maaf ya... gak bisa aku kasih tau sama kamu.. bye....”
Seketika ranum langsung masuk kelasnya. Kesel sih sebenernya sama dia itu
“bilang aja gak mau kasih tau..”
Ucapku dengan kesal. Aku pun pergi menuju kekelasku yang tak jauh dari kelas ranum. Tepatnya disamping kelas ranum. Sepanjang jam pelajaran aku selalu teringat apa yang dikatakan ranum pagi tadi.tanpa kusadari.....
“nabila....”
Teriak seseorang yang tanpa kusadari memerhatikanku sedari tadi.
“apaan sih rasti...gak lucu tau!!”
Omelku tanpa menoleh kearah orang yang memanggilku tadi.
“nabila..”
“apaan.....la.....gi.. eh.. bu teti..”
Aku pun terkejut ternyata orang yang memanggil namaku sedari tadi bukanlah teman sekelasku rasti. Tapi melainkan.... bu teti. Guru biologi yang paling pemarah. Akibat kejadian itu.. aku pun dipanggil keruangan BK (kalau sma BP).
“nabila dwi lakesha”
Kata ibu sharma dengan lembut kepadaku.
Aku pun hanya tertunduk karena malu. Maklum saja ini untuk pertama kali aku masuk ruang BK. Dan untuk masalah yang pertama kalinya.
“kenapa bisa kesini nabil.. kamu kan gak pernah kesini sebelumnya???”
Tanya bu sharma. Aku pun menjawabnya dengan nada ketakutan
“gi...gi..gini bu...anu...”
“gini kenapa??? Anu apanya???”
Jawab bu sharma sambil sedikit tertawa
“gak usah takut kok.. kamu disini gak bakalan digigit kok.. percaya deh sama ibu..kamu bicara aja kenapa kamu gak belajar tadi..???”
Lalu aku menarik panjang napasku lalu aku pun memulai semuanya.
“gini bu...........”
Aku pun menjelaskan semuanya dari start sampai finish
“gitu bu ceritanya”
“oh... gitu.. lalu kenapa kamu sampai gak merhatikan bu teti.. kamu kan tau bu teti kalo marah... bisa ancur tuh kelas....”
“hahaha ibu bisa ajaa...”
“hehehe”
Aku hanya membalas dengan senyuman
“lain kali jangan diulangi ya.... kalau kamu penasaran kamu tanya dong sama ranum.. jangan dipikirin. Entar gila kamu jadinya..”
“iya bu”
“ya sudah.. kamu boleh keluar kok dari ruangan ini”
“iya bu.. terima kasih”
“iya.. sama sama”
Aku langsung bergegas mencari ranum setelah keluar dari ruangan BK. Dan akhirnya aku melihat ranum sedang duduk sendiri didekat lapangan sambil melamunkan sesuatu.
“ranum..”
Panggilku memecahkan lamunan ranum.
“ih.. kamu kebiasaan deh.. kenapa???”
“gak kenapa kenapa kok”
Oh gitu ya..”
“iya.. oh iya.. btw kamu suka sama siapa num ??”
“gak suka sama siapa siapa kok”
“bo’ong, ranum.. kamu itu gak bisa bo’ong. Jadi apa susahnya sih jawab jujur aja”
“tapi....”
“tapi apanya??”
“tapi... aku takut bilangnya sama kamu”
“ya udah deh.. kalau kamu emang gak mau ngasih tau gakpapa kok”
“eh.. kamu ngambek ya.. jangan dong.. iyaiya aku kasih tau..”
“nah gitu dong”
“sebenarnya aku suka sama zaim akbar senior kita..”
“apa....???!?!?!?!?”
“tuh kan aku takutnya kamu marah..”
“gak kok aku gak marah. Aku cuman kaget aja dengernya”
“tapi kamu gak boleh kasih tau siapa siapa ya..”
“iyaiya tenang aja kok.. aman...”
“makasih nabil.. you are my best friend”
“iyaiya thank ya..”
“urwell.. btw kenapa kamu dipanggil ke BK ??”
“gakpapa kok”
“oh gitu ya”
“iya”
Dan lonceng masuk pun berbunyi.
Sejak kejadian itu. Aku sering melihat ranum pergi kekelas 9. Awalnya aku gak curiga. Tapi...., lama lama aku pun merasa curiga. dan aku pun berniat untuk memata matainya. Ternyata ranum adalah penuja rahasia zaim akbar. “ranum..” panggilku “eh.. na.. nabil..” jawab ranum gugup “kamu kenapa jadi pemuja rahasia..??. kalau kamu suka sama dia. Kenapa gak langsung dibilang aja sama dia” nasihatku kepada ranum “aku takut bil.. aku malu.. mangkanya yang bisa aku lakuin cuman bisa jadi pemuja rahasia dia aja..” jelas ranum sambil menangis dan berlari meninggalkanku. Tapi.., betapa terkejutnya ranum ketika melihat seseorang yang dihadapannya. Dia adalah zaim dan teman temannya. Lalu aku pun menyadari kenapa ranum tidak mau menceritakan masalahnya. Karena yang dia takutkan adalah masalahnya dia ketahui oleh banyak orang. Seperti masalah dia menyukai zaim.
“ranum”
Panggil zaim. Aku terkejut dan tak menyangka bahwa zaim akan memanggil ranum.
“jadi yang selama ini yang selalu meletakkan bunga mawar kemejaku adalah kamu..?!?!?!. kenapa kamu gak bilang aja kamu suka sama aku..”
“aku takut kak..”
Jawab ranum
“kenapa harus takut.. aku juga suka sama kamu..”
Betapa terkejutnya aku mendengar semua itu. Aku tak menyangka bahwa zaim yang cuek menyukai sahabatku yang feminim seperti ranum. Oh..my..gat... OMG
Keesokan harinya.. aku dan ranum datang kesekolah bersama. Ketika sampai dikelas. Aku dan ranum terkejut melihat dimeja ranum banyak sekali bunga mawar. Lalu aku ranum pun berjalan keluar mencari siapa yang meletakkan bunga mawar dimeja sahabatku ranum. Tiba tiba teman teman kami yang lain memberikan ranum setangkai bunga mawar. Semakin banyaknya teman teman memberikan bunga kepada ranum. Semakin banyak pula bunga yang dipegang oleh ranum. Hingga aku ikut ambil alih  membawakan mawar ranum.
Teman teman yang lain pun menunjukkan arah kesuatu tempat kepada ranum. Dan tempat sendiri adalah taman yang ada disekolahku. “suprise.....” teriak teman teman zaim serta orang orang yang ada ditaman. “ini khusus buat ranum”. Kata zaim sambil berjalan kearah ranum. Wajah ranum pun memerah. “ranum... mau gak kamu jadi pacar aku..????” ucap zaim. Ranum pun langsung memasang muka sedih dan menjawab....
“maaf... aku gak bisa.....”
Semua terdiam dan Aku pun hampir merasa kecewa mendengar apa yang diucapkan oleh ranum. Dan tiba tiba....
“gak bisa nolak maksudnya”
Sambung ranum sambil menebar senyuman kepada zaim.
“jadi kamu mau???”
Tanya zaim sekali lagi
“iya aku mau...”
Dan akhirnya.... ranum yang awalnya hanya menjadi pemuja rahasia zaim. Kini menjadi pacar zaim.
JJJ selesai JJJ



1 comment: