Namaku
midah, Sekarang aku kelas 3 smp. Pagi itu aku datang kesekolah dengan hati
senang. Baru sampai digerbang sekolah aku melihat temanku senyum-senyum
kearahku.
“
apaan sih, senyum-senyum “ kataku penasaran.
“ gak
apa-apa” kata salsa temanku yang paling jahil.
Aku langsung
kekelasku tanpa mendengarkan mereka bicara. Sesampai dikelas teman-temanku juga
senyum-senyum kearahku. Aku merasa bingung kenapa setiap anak memperhatikan aku
sambil senyum-senyum.
“
kenapa senyum-senyum, bikin bingung aja” kataku
“
rahasia dong”kata teman satu kelasku sambil ketawa-ketawa
Aku jadi
tambah penasaran, aku gak berani masuk kelas. Tapi akhirnya aku jadi
memberanikan diriku untuk masuk kelas. Aku terkejut karana dibangku ku ada
sebuah boneka berwarna pink dan berpita hijau.
“boneka
siapa ni, kok ada dibangku ku” kataku dgn teman-teman di kelasku
“ gak
tau, dari tadi udah ada dibangkumu” kata binar
“alah
gak usah kayak gak tahu” kataku lgi
“ya
sudah kalau gak percaya” kata binar lagi
Aku
langsung berlari keluar sambil tanya-tamya keteman-temanku.
lagi-lagi teman-temanku bilang “ TIDAK TAHU” aku jadi kesal dengan mereka, sewaktu jam istirahat aku langsung pergi ke perpustakaan tanpa memperdulikan orang-orang yang bertanya tentang boneka itu. Akhirnya teman-temanku tak tega melihatku seperti ini.
lagi-lagi teman-temanku bilang “ TIDAK TAHU” aku jadi kesal dengan mereka, sewaktu jam istirahat aku langsung pergi ke perpustakaan tanpa memperdulikan orang-orang yang bertanya tentang boneka itu. Akhirnya teman-temanku tak tega melihatku seperti ini.
“ dah,
aku tau siapa yang ngasih boneka itu” kata teman sekelasku andi
“
siapa, kasih tau dong ndi” kataku
“
risky” kata andi lagi
“ gak
mungkin lah dia” jawabku
Aku sama
sekali tidak percaya dengan omongan andi,
gak mungkin si risky yang kasih aku kado, secara diakan orangnya pelit banget. Sepulang
sekolah aku langsung tanya keteman risky.
“ far,
iya apa risky yang kasih aku boneka” tanyaku ke fajar
“bukan,
yang kasih kamu boneka itu sahabatmu salsa dan temannya” jawab fajar
“terima
kasih ya fajar” kataku
“iya
sama-sama” jawab fajar
Akhirnya kado yang awalnya
tak tahu pengirimnya, yang ternyata kado dari sahabatku sendiri menjadi kado
paling istimewa.
0 comments:
Post a Comment