Monday, February 15, 2016

SI KIDAL




Tepat pada saat kami keluar dari ruang ganti pakaian, ada seseorang yg menabrak  ku, hingga membuat aku terjatuh cukup keras.
“aduuuuuuhhh.... sakitt., kalo jalan itu liat.. liaaa...” kataku tiba-tiba terkejut, karena yang menabrak ku itu adalah Dio, aku memberi julukan kedia itu bunglon karena matanya yang hitam itu sangan imut kayak bunglon, dia adalah cowok yang dari dulu gua sukai, tapi diam-diam,, hehe biasa akukan pemalu..
“maaf ya aku tadi nggak sengaja” kata Dio dengan memancarkan sinar yang cemerlang.. dan aku hanya membalas dengan mulut yang terbuka lebar
“psst.. louisa,, hei.. jawab” vinca berbisik sambil menyenggol pundakku.
“ehh,, iiy,, iya, gak papa kok” kata ku sedari menetralkan feelingku.
“sudah ya aku pergi dulu, sekali lagi maaf ya” kata Dio dan memancarkan senyuman tipis dari bibirnya,
Sekali lagi aku hanya membalas dengan membuka mulutku lebar-lebar, tetapi waktu dia pergi, entah kenapa kakiku menjadi lemas, dan terjatuh sejenak.
‘loui,, kamu kenapa” kata yolan cemas,, “aku tadi mimpi apa bisa ketemu my prince” kata ku dengan lemas,, “yaelah Cuma gumam lo” cetus vinca
“biarin,, huh” balasku,, setelah itu bel pun berbunyi tiga kali, yang berarti masuk kelas..
“yuk kita caw ke kelas” ajak yolan,, “ayook” kata ku dan vinca ..
S
K
I
P
Kami seperti biasa, berjalan bersama, rumahku lebih jauh dari mereka, jadi aku berjalan sendirian terus.
Tapi aku kali ini sangat beruntung, aku bertemu dengan Dio yang sedang nongkrong disalah satu warung dekat rumahku, dengan motor besar yang dibawanya, dia spintas melihatku dengan senyum tipisnya,, dan aku malah berjalan lebih cepat dari sebelumnya, dan aku mendengar teman-temannya mengolokku, tetapi aku terdiam karena mendengar suara Dio yang khas itu membelaku, dan karena itu aku malah berlari sekuat tenaga, dan cepat menuju rumahku yang kelang tiga rumah dari warung tersebut..
Dengan cepat aku melepaskan sepatuku dan langsung menaiki anak tangga dengan tergesa-gesa tanpa memperhatikan ada ibuku dirumah dan mengabaikan salamnya, akupun pergi kekamar dan merebah tubuhku ke kasur keropiku, nafasku masih tersenga kencang melihat ulah Dio tadi, aku hanya berfikir aneh, kenapa saat ini dia sangat aneh, terpikir kenapa aku hanya memikirkannya saja, aku langsung bangun dari tidurku, dan menuju kemeja belajar, disana ada berbagai macam buku pelajaran dan buku-buku yang lain, dan disana terlihat ada buku berwarna pink dengan tulisan My Diary, dengan cepat aku meraih buku tersebut dan meraih pena biru bergaris putih.
Tangan kiriku bergerak lincah dan membuat sebuah kalimat,
Dear Diary
Hari ini sungguh hari yang sangat aneh bagiku, kenapa? Tadi bunglon senyum kepadaku, dan berkata maaf padaku, aku tau itu baik tapi itu terasa sangat aneh, jarang-jarang dia tersenyum karena selama ini dia hanya cuekin aku aja, jika aku menyapanya dia hanya berjalan cepat, seakan takut dengan ku, atau hanya melirik sebentar seakan aku tidak ada di dunia ini, tapi tak apa, aku berharap ini akan baik-baik saja.
Tepat aku selesai menulis diaryku, ibuku langsung memanggilku menyuruhku untuk makan siang , dengan sigab aku berganti pakaianku, karna sedari tadi aku masih memakai seragam sekolah jika aku turun dengan masih berpakaian tersebut aku pasti kena marah dan dikurangkan uang saku, setelah selesai mengganti pakaian aku langsung turun dan cepat ke meja makan.
“siang bu” kataku sekilas dan langsung di kursi
”iya, cepetan buka tu tudung saji” kata ibuku
Tanpa dibilang dua kali aku langsung membuka tudung tersebut, dan terlihat ayam semur dan sayur kangkung yang menggiurkan dan uap yang masih mengepul bertanda itu masih hangat, aku tersenyum karna itu masakan yang paling kusuka, dengan sigap kubalikkan piring yang sudah tersedia dengan sendok dan mengambil nasi putih tersebut, aku mengambil bagian paha bawah, karna itu bagian yang paling ku suka dan sesendok sayur hijau yang menggiurkan, dengan cepat tangan kiriku beraksi mengambil makanan tersebut dengan sendok dan piring yang beradu hingga membuat bunyi yang lumayan berisik.
S
K
I
P
“bu, aku pergi ya!!” teriakku sambil memasang sepatu berwarna abu-abu.
“mau kemana?!” teriak ibuku
“ketemu sama temen!” jawabku
“siapa?”
“vinca sama yolan”
“ooh,, iya hati-hati dijalan”
“iyaaa”
Aku bertemu dengan vinca dan yolan, dan janjinya bertemu di mall tak jauh dari rumah kami, jadi aku hanya berjalan saja ke sana. Pada saat dijalan terlihat dari kejauhan Dio dengan motor besarnya, dan kemudian berhenti tepat dihadapan ku.
“kamu mau kemana?” tanya Dio dengan gayanya yang cool
“eeh,, anu, ke mall” jawabku gugup
“bareng yuk..”
“eeh,, tapi cerbungnya mau di sambung nanti...
BERSAMBUNG PART 3

0 comments:

Post a Comment