“eh? Chintya? Kok kamu ada disini sih?”. Tanyaku pada chintya.
“ kenapa? Ini kan
rumahku. Kamu sendiri kok ada disini?”. Ucapnya yang bertanya lagi.
“ini juga rumahku.”jawabku.
Lalu ada suara mobil yang
datang..., keluarlah seorang bapak-bapak yang umurnya sudah tidak muda lagi.
“Papa!!”panggilku.
“Papa? Dia itu Ayahku.”ucap chintya.
“hah! Sebenarnya siapa kamu?”. Tanyaku.
“Ayah! Papa!”. Ucap kami serentak.
“ssst! Nanti akan Ayah atau Papa jelaskan deh! Mari masuk!”.
Ucap Papa.
“baiklah!”. Ucap kami dan lagi – lagi serentak.
“kalian ganti baju dulu lalu ke ruang tamu.”. Ucap Papa.
“baik pa/yah!”. Ucap kami yang lagi – lagi serentak.
Setelah itu...
“bagaimana pa ?”. tanyaku.
“biaklah. Dulu saat kalian berumur 5 tahun. Chintya mengalami
sakit yang parah, maka dari itu dia menjalani pengobatan bersama Mama di Amerika.
Saat dia mulai sehat dia bersekolah di jakarta . Lalu Mama mu meminta chintya
pulang ke rumah.” Jelas Papa.
“oh..jadi begitu kami ini kembar ya!”. Ucapku.
Keesokan harinya kami berangkat
memulai hari bersama. Aku , Chintya, Mama, dan Papa hanya berempat.
“howwmm...jam berapa sekarang”. Ucap Chintya dengan raut yang
lusuh dan mata pandanya.
“sekarang baru jam 5. Sholat sono...”. Ucapku
“iya..iya.. howwmm”. Jawab Chintya.
“Citra...kamu sudah Sholat?”. Tanya Mama.
“tentu sudah donk Ma!”. Ucapku dengan penuh semangat.
“sarapan sudah belum”. Kali ini Papa yang bertanya.
“ya belumlah Pa! Kan belum ada sarapannya”. Jawabku
*SKIP*
Saat di jalan ke
sekolah...
“wah! Aku beneran nggak nyangka kalau kamu punya saudari
kembar”. Ucap Serina seraya berjalan dengan santainya.
“aku senang mengetahuinya”. Ucap chintya dengan raut wajah
senangnya.
*SKIP*
Saat di pintu gerbang
kami bertiga bertemu dengan Yuki...
“Citra! Citra ...!”. Panggil Yuki.
“ada apa sih Yuki?”. Tanyaku.
“kamu inget nggak PR IPS?”. Tanya Yuki.
“hah! IPS yang mana?”. Tayaku yang kaget dengan hal itu.
Bersambung...
Karya : Mardhotillah
fathona tuzzahra
0 comments:
Post a Comment