Tapi
yang anehnya , mamaku nggak marah lho , ia malah tersenyum –senyum dan bilang “
ciye..ciye..” dan aku hanya senyum balik . Dengan lantangnya kakakku bilang ,
“ Adek
jangan pacaran yaa , biar kakak aja “ kata kakakku ke-Pedean . Malam pun tiba , kami sekeluarga bersiap
untuk makan malam .” Eeekk , “ kakakku bersendawa kekenyangan . “ Ih , kakak
berapa piring makannya ? “ tanyaku tertawa . “ Nggak kok Cuma dikit heheh “
jawab kakakku meyankinkan . Padahal dia makan dua piring tadi .
Kriiingg
.... kriiiiing..... jam weker Fani berbunyi menunjukkan jam 5 pagi . Fani
segera beranjak dari tempat tidurnya dan membersihkan tempat tidurnya . Ia
segera mandi karena akan sekolah .
“
Adeeekkk .... cepet tuh bis sekolahnya udah jemput ! “ teriak mamaku dari
lantai bawah . “ Iya maaa , “ aku berteriak balik menuruni tangga . Aku segera
keluar dan menaiki mobil jemputan . “ Maa , adek pergi ya “ teriakku pergi .
“
Non Fani , kenapa telat ? “ tanya Pak Sarno , sang sopir mobil . “ Ngerjain Pr
pak , banyak banget ! “ jawabku . Fani berbohong , padahal dia sibuk mainin hp
update status .
Sesampainya
di sekolah ....
“
Ih , Fani kenapa .... “ ucap Dinda di depan gerbang sekolah .
Bersambung.....
Karya
: Rahma Yuliana dan Yunisa Maharani .
0 comments:
Post a Comment